.......................RUMAH TUA........................
..........aku berjanji padamu......
Hari ini gadis kecil bernama Nina baru menempati rumah baru bersama keluargaanya, disebrang jalan sejajar dengan rumahnya ada rumah tua. Saat sedang membereskan barang orang yang tinggal di rumah tersebut datang dan menghampiri keluarga Nina. Orang itu bernama pak Ahmad penjaga rumah tua itu, ia mengundang keluarga Nina datang kerumah tua itu nanti sore.
Nina bersama ayah dan bundanya datang, ayah berbincang tentang rumah tersebut
"Rumah ini dulunya kediaman orang Inggris namanya Robert, dia tinggal bersama istrinya yang merupakan keturunan Belanda dan juga tiga orang putri dan satu orang putra" kata pak Ahmad
"Lalu kenapa rumah ini sepi ya pak?" Tanya ayah
" Tuan Robert pulang kenegaraannya setelah kematian anak bungsunya, putranya satu-satunya" jawab pak Ahmad
" Putranya meninggal karena sakit ya pak?tanya ayah lagi
" Bukan pak, kejadiannya tepat 80 tahun yang lalu, putra tuan Robert namanya Albert. Dia meninggal setelah bahunya tertimpa parang dan kehabisan darah saat sampai di rumah sakit" jelas pak Ahmad
"Bagaimana bisa tertimpa parang?" Tanya ayah kembali
"saat itu keluarga tuan Robert mengadakan pesta di halaman depan dan anaknya bermain petak umpet bersama temannya, dia sudah dilarang agar tidak kehalaman belakang karena semua orang ada di depan agar tidak terjadi sesuatu. Tapi ya namanya anak-anak ya bandel, Albert bersembunyi di gudang kayu sempit dihalaman belakang, jika ia bergerak maka akan menggoyangkan dinding gudang, karena terlalu gelisah dia membuat benda yang diletakkan di tempat tinggi dalam gudang itu terjatuh, dan ternyata ada parang yang menimpa pundaknya. Albert berteriak tapi tak ada orang. Setelah acara selesai kakek saya menemukan Albert di dalam gudang dengan tubuh berlumuran darah dan melihat disampingnya ada parang. Tapi Albert meniggal dirumah sakit karena kehabisan darah dan gudang itupun di hancurkan." Terang pak Ahmad
Ayah, Ibu dan pak Ahmad asik berbincang sambil mengelilingi rumah tua.
Nina berdiri didepan piano yang ada di ruang tengah rumah tua
"kau mau aku mainkan sebuah lagu dengan piano itu" kata seseorang dari belakang Nina. Nina pun melihat kebelakang, ia melihat seorang anak laki-laki bermata hijau dan berambut coklat " kamu siapa?" Tanya Nina "perkenalkan nama saya Albert tuan putri" kata anak itu sambil membungkuk memberi hormat.
Nina tersenyum itu adalah pertemuannya dengan teman yang berarti baginya.
Albert dan Nina selalu bersama, setiap hari Nina selalu bermain di rumah tua, tidak ada yang curiga melihat keceriaan Nina, tapi keanehan mulai dirasakan orang tua Nina setelah beberapa waktu. Nina sering kali berbicara dalam bahasa Inggris dan Belanda dan dia sangat mahir bermain piano entah siapa yang mengajarinya. Nina sering bermain petak umpet bersama Alberta di rumah tua karena itu permainan favorit mereka. Karena bakat bermain piano Nina ayah dan bundanya membelikan piano, tapi Nina malah jarang memainkannya dan lebih memilih memainkan piano di rumah tua bersama Albert. Setelah tiga tahun Nina baru menyadari bahwa temannya bukanlah manusia karena Albert sama sekali tidak berubah, tapi itu tidak membuat Nina berhenti bermain dengan Albert. Tapi ternyata pertemanan mereka harus terhenti saat ayah Nina di tugaskan bekerja di Borneo, Albert marah pada Nina tapi Nina tak bisa berbuat apa-apa
Saat ia hendak masuk ke dalam mobil Nina melihat ka arah rumah tua dan melihat Albert yang berada dibalik jendela memperhatikannya "Het spijt me, dat ik beloofd om terug te komen. Tot ziens.....Albert..." Kata Nina dengan sedih *aku minta maaf, aku berjanji akan kembali. Selamt tinggal.....Albert....*
Nina menjalani harinya dengan sedih, setiap ia menyentuh pianonya mata hijau Albert selalu membayang, senyumnya, anak nakal itu membuat Nina ingin kembali, Nina ingin bertemu dengan teman beda dunianya.
Nina kembali kerumah masa kecilnya setelah 10 tahun ia tinggalkan, rumah itu terawat karena di urus dengan penjaga rumah, Nina beristirahat di kamer depan dan memperhatikan rumah tua yang ada diseberang jalan dari jendela kamarnya...
"Howdy Albert. Ik had mijn belofte gehouden. Ik keerde terug." Kata Nina
*apa kabar Albert. Aku telah menepati janjiku. Aku kembali*
Sore hari Nina datang kerumah tua, kedatangannya disambut dengan pak Ahmad "selamat datang Nina, sekarang sudah besar dan tambah cantik, pak Ahmad jadi pangling" kata pak Ahmad
"Terimakasih pak Ahmad, bapak bisa aja bercandanya. " oh ya Nina, kebetulan bapak ada urusan sebentar dirumah pak RT, tidak apa-apakan kalau bapak tinggal sebentar" tanya pak Ahmad
"Tidak apa-apa kok pak, tapi Nina pinjam pianonya ya pak" jawab Nina "silahkan Nina, bapak tinggal dulu ya" kata pak Ahmad sambil tersenyum lalu pergi
Nina pun memainkan piano, air matanya tak bisa terbendung, entah apa yang terjadi, ia merasa bodoh karena kembali berhubungan dengan teman yang kenyataanya sudah terbaring didalam tanah. Tapi ia mersa kerinduan, bukan Alberta yang pergi tapi dia yang meniggalkan Albert, Nina yakin bahwa Albert menunggunya.
"kau mau aku mainkan sebuah lagu dengan piano itu" ucap seseorang, Nina menghentikan permainan pianonya, tangannya gemetar, Nina berbalik, kejadian ini sama seperti pertemuan pertama mereka. "Kau terlalu lama pergi" kata Albert "aku menunggumu, sendiri, pak tua itu membosankan, dia hanya asik mengelap dan memotong rumput" tambahnya "Tuan putri ayo kita bermain petak umpet, tapi kali ini kau yang jaga" kata Albert dan tersenyum
"Albert aku tak pernah melupakan senyuman dan mata hijaumu, kemeja putih dan celana pendek, sepatu kulit dan kaus kaki panjangmu, semua itu sama hingga saat ini. Tapi aku minta maaf aku sudah dewasa aku tak bisa lagi bermain dan berlari. Aku akan mendengarkan permainan pianomu" kata Nina "aku akan memainkan piano itu tapi setelah kau temukan aku" kata Albert lalu menghilang. Ruangan yang sebelumnya terang sekarang tampak redup, udara dingin dengan angin yang bertiup pelan menekan batin, Nina sama sekali tak beranjak, dia masih di depan piano, "Albert aku sudah dewasa aku tak mungkin bermain lagi" seru Nina "Cari aku" "cari aku" "cari aku" suara itu terus bergemah di seluruh ruangan entah artinya Albert senang atau marah. Nina kembali memainkan pianonya dia tidak menghiraukan semua yang terjadi. Tiba tiba tuts piano bermain sendiri mengahasilkan melodi yang lirih, lalu nada piano yang seperti diamankan secara sembarang dan dipukul-pukul Nina hanya bisa terdiam dan terpaku. Ia melihat kebelakang. "kenapa kau tak mencariku" kata Albert. Tubuh Nina gemetar dia melihat sosok yang berbeda, kemeja putih itu berlumuran darah, bahu dengan luka sobek yang besar mata hiaju itu menatap dengan penuh amarah Nina berdiri kakinya melangkah perlahan dan berjalan mundur Albert terus mendesaknya. Nina sampai di dapur Albert mendorongnya hingga tersender pada dinding dan ternyata didinding itu ada parang yang tergantung, sebenarnya parang itu diikat dan tak mungkin terjatuh, tapiwntah kenapa bahu Nina terluka. Nina berteriak minta tolong sambil menahan sakit, tetangga disekitar rumah tuapun datang dan menolong Nina.
Setelah dua minggu dirawat dan mendapat jaitan Nina datang kerumah tua "Nina lebih baik kamu pulang" kata pak Ahmad "pak biarkan Nina masuk"paksa Nina "tidak bisa Nina, lebih baik kamu pulang, ayo pulanglah" kata pak Ahmad dan menutup pintu. Nina duduk dibangku teras rumah tua. Albert datang menemuinya"Nina bahuku sakit" kata Albert "aku tahu rasa sakit itu, bahuku juga sakit"kata Nina sambil tersenyum, Albert datang dengan kondisi yang sama dengan sebelumnya "maafkan aku Albert" kata Nina "tapi kau memang nakal" tambahnya "Nina maafkan aku" kata Albert "Aku yang minta maaf karena meninggalkan mu, kesepian itu sangat buruk. Kau tahu mata hijau aku sangat menyayangimu, tapi aku sekarang bukan anak kecil lagi, aku datang bukan untuk bermain tapi untuk menemani mu" kata Nina "maafkan aku Nina, tapi aku harus pergi" kata Albert.
Nina tersenyum "aku memaafkanmu, aku berharap kau tidak menyakiti orang lain, en je moed goed zijn" kata Nina *dan kau harus jadi anak yang baik*
Albert berubah menjadi seperti semula tanpa darah "ik beloof" jawab Albert *aku janji lalu ia menghilang
*selesai *
Ini cerpenku waktu smp, butuh waktu lama mencari buku kumpulan cerpen yang sudah usang hanya untuk menemukan cerita ini kembali
FB: Syela Mahliga W
IG : @syelamahliga06
Twitter: @syelamahliga
f